TRAGEDI : Kebakaran Passar Babadan


Semarang - Angin yang berhembus cukup kencang di lokasi kebakaran Pasar Babadan, Ungaran, Kabupaten Semarang menjadi salah satu faktor kesulitan untuk memadamkan api. Hampir enam jam petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

Salah satu petugas pemadam kebakaran Arfandi mengatakan, selain faktor angin, akses jalan yang dipadati warga juga sempat membuat petugas kesulitan mencapai lokasi kebakaran.

"Angin jelas menjadi faktor kesulitan. Akses jalan juga tadi menyulitkan, karena penuh warga," kata Arfandi di Pasar Babadan, Kabupaten Semarang, Kamis (18/7/2013).

Selain itu, banyaknya benda mudah terbakar menjadi faktor cepatnya api membesar. Di lantai dua, lanjut Arfandi, bangunannya masih dominan kayu-kayu sehingga kios yang ada di sana ludes terbakar dengan cepat.

"Lantai dua masih kayu meskipun ada besinya," tandas Arfandi.

Setidaknya delapan mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Semarang, Salatiga dan perusahaan swasta berusaha memadamkan api. Secara bergantian mobil-mobil tersebut mengambil air.

"Tadi ambil air, gantian. Ada juga pakai pompa, ambil air dari selokan," tandasnya.

Selain petugas, para pedagang juga terlihat berusaha menyelamatkan barang-barang mereka dari kios yang berhasil dipadamkan apinya. Saat ini kobaran api yang cukup besar masih tersisa di bagian tengah pasar. 

"Ini mungkin bisa sampai siang bahkan sore, kami memastikan dulu hingga tidak ada asap. Antisipasi agar tidak menyala lagi," ujar Arfandi.

Kebakaran terjadi Rabu (17/7) sekitar pukul 20.30 WIB. Menurut para pedagang, api berasal dari tengah pasar, dekat dengan kios pakaian. Belum diketahui jumlah kerugian, namun sebagian besar dari 700 kios dan lapak yang ada di Pasar Babadan ludes terbakar

0 komentar:

Posting Komentar