Berbagai Penyakit yang Bisa Timbul karena Tidur Terlalu Lama


Setiap orang disarankan untuk memiliki waktu tidur yang cukup agar kesehatan tetap terjaga. Namun jam tidur yang berlebihan juga dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti diabetes dan sakit jantung. Seperti dikutip dari WebMd, ada dua faktor yang berkaitan dengan jam tidur berlebih yaitu depresi dan status sosial ekonomi yang rendah.

Berapa lama waktu tidur disebut berlebih?
Jumlah kebutuhan tidur bervariasi dari waktu ke waktu, tergantung umur dan tingkat aktivitas serta kondisi kesehatan dan gaya hidup. Misalnya, ketika sedang stres atau sakit, Anda akan merasa membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur. Namun meskipun jam tidur bervariasi bagi setiap orang dan berubah dari waktu ke waktu, orang dewasa diajurkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

Penyebab orang tidur terlalu lama
Bagi orang yang menderita hypersomnia, tidur berlebih merupakan kelainan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan orang-orang merasa sangat ngantuk sepanjang siang hari dan tidak teratasi dengan tidur siang. Sehingga saat malam hari mereka tidur dalam waktu yang lama. Biasanya orang yang mengalami hypersomnia akan merasakan beberapa gejala seperti merasa gelisah, kurang bertenaga, dan terganggunya ingatan.

Ada pula obstructive sleep apnea, yaitu kelainan yang menyebabkan orang berhenti bernapas sementara saat tidur. Kebutuhan tidur orang yang menderita kelainan ini juga meningkat. Hal ini disebabkan karena siklus tidur terganggu.

Tentunya tidak semua yang memiliki jam tidur berlebih pasti kelainan. Ada penyebab lainnya seperti penggunaan zat tertentu, seperti alkohol dan obat-obatan. Selain alasan medis, orang yang merasa depresi juga bisa tidur dalam waktu yang lebih lama. Selain itu ada pula orang yang tidur lama hanya karena mereka menikmatinya.

Kenapa kita tidak boleh tidur terlalu lama? Ini sejumlah masalah kesehatan yang bisa timbul akibat tidur berlebihan:

Diabetes
Menurut studi yang dilakukan terhadap 9000 orang di Amerika Serikat, ada keterkaitan antara tidur dengan resiko diabetes. Orang yang tidur lebih dari 9 jam setiap malam memiliki resiko 50% lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan orang yang hanya tidur selama 7 jam. Namun orang yang tidur kurang dari 5 jam juga berisiko. 

Obesitas
Tidur terlalu lama akan membuat berat badan Anda meningkat. Salah satu studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidur 9-10 jam setiap malam memiliki risiko 21% lebih besar untuk menjadi obesitas. Bila terlalu lama tidur, maka akan memengaruhi konsumsi makanan dan mengurangi gerak.

Sakit kepala
Bagi orang yang mudah sakit kepala, tidur lebih lama saat akhir pekan atau liburan akan menimbulkan sakit kepala. Para peneliti percaya hal ini disebabkan oleh neurotransmitters yang ada di otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur terlalu lama di siang hari sehingga mengganggu waktu tidur di malam hari juga akan merasakan sakit kepala saat bangun di pagi hari.

Sakit punggung
Dulu para dokter selalu menyarankan untuk berbaring di atas tempat tidur saat merasa sakit punggung. Namun sekarang hal tersebut tidak lagi berlaku. Rasa sakit tersebut bisa diatasi dengan melakukan latihan tertentu atau fisioterapi. Selain itu para dokter juga merekomendasikan untuk tidak tidur lebih dari jam biasanya.

Depresi
Meskipun biasanya depresi dikaitkan dengan insomnia, namun ternyata 15% orang merasa depresi karena tidur terlalu lama. Hal ini dapat menyebabkan rasa depresi mereka semakin parah. Kebiasaan tidur yang teratur sangat penting untuk proses penyembuhan.

Penyakit jantung
Sebuah studi di Amerika Serikat yang bernama Nurses Health Study, melibatkan 72.000 perempuan dan menunjukkan bahwa perempuan yang tidur 9-11 jam beresiko 38% lebih besar untuk mengidap penyakit jantung koroner. Namun para peneliti belum menemukan alasan keterkaitan tidur berlebih dengan sakit jantung.

Bila menurut Anda jam tidur Anda berlebih, maka sebaiknya minta nasihat medis ke dokter. Bila jam tidur Anda berlebih karena mengonsumsi alkohol dan obat tertentu, kurangi atau hilangkan kebiasaan mengonsumsi tersebut. Namun jangan hentikan konsumsi obat tanpa konsultasi dengan dokter sebelumnya. Bila kelainan yang dimiliki dapat terobati, mungkin saja siklus tidur Anda akan kembali normal.

Apapun yang menyebabkan jam tidur Anda berlebih, usahakan untuk rutin tidur secukupnya 7-9 jam setiap malam. Bila jam tidur dan bangun Anda setiap hari sama maka akan menjadi kebiasaan. Hindari konsumsi kafein dan alkohol saat mendekati jam tidur. Selain itu olahraga secara teratur dan membuat suasana kamar senyaman mungkin akan membantu Anda memperoleh jam tidur yang sesuai.


Sumber : wolipop.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar